WEB BLOG
this site the web

My Sunshine...


Sepanjang hariku akan kelam tanpamu menyapa...
dan senyummu yang menyemangati hari.

Yang menyeruakkan gelak tawaku di tengah isak sesakku.
Kau sinari buram mukaku dengan hangat penuh cinta...

cerahkan segala asa merenda bias cantik.
Seringai gigimu menertawakan tiap tingkahku kala nakalku membeludak...,
namun kau kan menyeretku dengan sabar kembali ke titik yang seharusnya aku pijaki.



Terima kasih matahariku...
Karena menyerahkan dirimu menjadi obyek kemarahanku.




Terima kasih matahariku...
Menyiapkan telinga untuk mendengar caci maki kekesalanku.




Terima kasih matahariku...
Menenangkan kepanikan yang susah ku redam sendiri.



Terima kasih matahariku...
Masih tetap tersenyum untukku.



Terima kasih matahariku...
Terima kasih...
Kau melengkapi aku.


-Dengan cinta-
antie

you complete me ..

Wednesday, 24 November 2010, kamar yang nyaman, 23:15





Tak ternama...

Sore yang begitu menyiksaku....
Kesepian menyergap tak ampun.
Menyadarkanku bahwa aku masih sendiri, sendiri saja disini, masih sendiri lewati waktu, selalu sendiri....
Aku tersentak oleh desak ini! Desak yang himpit hatiku!
Tangisku mengucur ke aliran darahku, mengaliri tubuhku dengan duka mendalam.
Aku tak tahan!! Apa ini yang menyergapku?? Aku tak tahu namanya...
Nama yang pantas untuk disandang rasa ini.
SAKIT!!! bukan juga.
LELAH!!! bukan juga.
BOSAN!!! bukan juga.
RINDU!!! bukan juga.
HANCUR!!! bukan juga.
Lalu apa??? apa namanya???
Rasanya seperti ngilu di ulu hatiku... nyeri sampai ke kedalaman yang tak ku tahu.
Tanpa sadar aku melihat pantulan diriku dari kaca seberang... kosong.
Aku lihat mata yang sedang memandangiku itu seperti sedang mengasihani aku.
Seperti memahami kesakitan yang sedang ku tahan ini.
Tolong aku..... ini sesak!!!
Aku tidak bisa bernafas!!!
Aku ingin menghardik rasa yang tak tau aturan ini.
Tapi bagaimana mungkin??? aku bahkan tak tau apa namanya...
Rasa yang membuatku merasa amat kesepian.
Rasa tak ternama yang menyeret kesadaranku bahwa aku sendiri..., hanya sendiri..., masih saja sendiri.
Apakah yang seharusnya aku usir adalah kesendirian ini????


by: Dhee


~Kantor, 23 November 2010, di sore yang bagiku terasa sangat sepi, 5:55 pm~


Riri sweetie,...
only you can determine your destiny -- you just need to make the right choices.

Berbicara tentang BIBIR…


Hhhhhhmmmm.....
Sebenarnya aku menulis ini karena beberapa sahabatku telah melapor tentang "wild things wild things" yang selama ini cuma bisa ngendon di otak mereka tapi takut di realisasikan.

Hahahahahaha..... geli rasanya menuliskan hal ini, tapi jari jariku gatal sekali untuk menterjemahkan rasa mereka.
Satu persatu dari mereka bergantian meluapkan gairah gairah tertahan.
Menemukan suatu tempat dimana bisa mendaratkan satu hasrat dengan penuh
kasih, cinta, ingin, birahi, harap, ingin...
Berjuta juta bunga seperti terkembang di sekeliling kami ketika yang terkasih merelakan bahunya demi kami yang merasa diri kami ini lemah.

Membiarkan tubuhnya menjadi tempat kami merebahkan rasa sakit.

Menyediakan tangannya mengusap lembut pipi dan rambut kami di saat terkusut sekalipun.

Menikmatkan bibirnya melumat tiap keping rindu.
Yaaa.... (sambil menghela napas panjang) masih ada me'... me'... me'... yang lain yang sulit di deskripsikan, tapi cukup untuk di rasa.

Ada si Indo-jerman yang cerita sahabatku mampu membuatnya merintih "im drunk of your lips" selama berhari hari... hahaha... (tapi baginya, pacarnya belum terkalahkan oleh siapapun).

Si A, dia selalu memimpikan si lemah lembut akan berani membawanya ke awang awang, tapi pada kenyataannya adalah dia sangat mendamba pada tiap sentuh si seniman yang baginya selalu menggetarkan jiwa.
Si M ternyata lebih berani selangkah lebih depan di banding sahabat sahabat yang lain, dia sampaikan bahwa si B, si D, si I, si A, si M, dan si... si... si... yang lain belum mampu menghapus harapan terpendamnya bersama dengan kekasih hatinya yang abstrak.

Yang paling menggelikan adalah sahabat kami si I yang sampai sekarang belum pernah terlintas sedikitpun untuk mencoba dengan alasan "just thinking about it, it was wasting time for me".

Namun yang membanggakan bagi kami adalah salah satu sahabat kami yang, si R selalu setia dengan si G yang akan menjadi suaminya tahun depan. Great!!!

Yeah... so much story about "bibir bibir" yang ada di dalam hidup kami.
Namun, kegairahan kami bukan hanya itu.

Bukan berhenti pada apa yang ingin kami lakukan dan sudah kami lakukan, tetapi kepada apa yang menjadi mimpi kami sekarang dan apa yang akan segera kami lakukan.

Kami juga tidak pernah tahu apakah kami akan bertemu dengan "bibir bibir" yang lain yang dapat memuaskan, mengerti, memahami, membimbing, dan endingnya membawa kami kepada klimaks yang hakiki...
KAMI MASIH MENANTIKANNYA
.


Dedicated for all my girl bestfriend
-- DON'T GIVE UP TO FIND YOUR "LIPS" --

with love:
Dhee Mahendra


Surabaya, wednesday, night, 3 november 2010, 22:25
 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies